Imbuhan me- +

Imbuhan me- + : SIMAK UI

Imbuhan me- + : Kisi – Kisi Bahasa Indonesia SIMAK UI. Sebelumnya, silakan jawab beberapa pertanyaan ini. Tentukan penulisan imbuhan me- yang tepat di antara kedua kata berikut!

1. mengkontrak atau mengontrak
2. mensejahterakan atau menyejahterakan
3. mempaku atau memaku
4. mentraktir atau menraktir
5. mengkonsolidasi atau mengonsolidasi
6. mempengaruhi atau memengaruhi
7. mempercayai atau memercayai
8. memperhatikan atau memerhatikan
9. mempertinggi atau memertinggi
10. mempunyai atau memunyai
Dari kesepuluh jawaban tersebut, silakan hitung jawaban kamu yang benar. Jawaban yang tepat adalah
1. mengontrak
2. menyejahterakan
3. memaku
4. mentraktir
5. mengonsolidasi
6. memengaruhi
7. memercayai
8. memperhatikan
9. mempertinggi
10. mempunyai
Jika jawaban kamu ada yang salah, silakan lanjutkan membaca tulisan ini karena saya akan memberikan beberapa petunjuk mengenai hal tersebut. Namun, jika benar semua, selamat, tandanya kamu sudah menguasai pengimbuhan me- sehingga tidak perlu membaca tulisan ini sampai akhir. 😀
Hal ini mengingat pengeditan pada koran, majalah, atau buku yang diterbitkan mempunyai tata cara pengeditan sendiri, bergantung pada peraturan dari editor senior di redaksi tersebut, peraturan pengeditan terkadang malah tidak mengikuti peraturan dari badan bahasa.

Imbuhan me- + : SIMAK UI

Imbuhan me- jika bertemu dengan beberapa kata, huruf pertama pada kata tersebut akan lebur.

Contoh:
mengaca – = me- + kaca
menulis – = me- + tulis
menyapu – = me- + sapu
memaku – = me- + paku
Dapat dilihat dari keempat kata tersebut, huruf k pada kata kaca, huruf t pada kata tulis, huruf s pada kata sapu, dan huruf p pada kata paku lebur/hilang jika keempat kata tersebut diberikan imbuhan me-.
Akan tetapi, coba perhatikan pada beberapa kata di bawah ini.
membaca – = me- + baca
mencari – = me- + cari
menderita – = me- + derita
Pada ketiga kata tersebut, huruf b pada kata baca, huruf c pada kata cari, dan huruf d pada kata derita masih terlihat dan terbaca jelas, meskipun sudah diberi imbuhan me-.
Nah, apakah yang membedakan keduanya? Ini rahasianya…
Imbuhan me- akan meleburkan huruf pertama pada kata berimbuhan me- dengan beberapa syarat, yaitu kata tersebut harus
1. diawali dengan huruf K, T, S, atau P,
2. lebih dari satu suku kata,
3. diawali dengan KV, bukan KK (huruf pertama berupa konsonan, huruf kedua berupa vokal)

Imbuhan me- + : SIMAK UI

Ketiga syarat tersebutlah yang dapat menentukan apakah huruf pertama pada kata yang diberi imbuhan me- lebur atau tidak.

Contoh:
SAPU
Kata sapu memenuhi ketiga syarat tersebut sehingga penulisan yang benar adalah menyapu. Huruf s lebur.
TRAKTIR
Kata traktir memenuhi syarat pertama dan kedua, tetapi tidak memenuhi syarat ketiga karena kata TRAKTIR diawali dengan pola KK, yaitu huruf pertama berupa konsonan dan huruf kedua berupa konsonan sehingga penulisan yang benar adalah mentraktir. Huruf t tidak lebur.
PEL
Kata pel memenuhi syarat pertama dan ketiga, tetapi tidak memenuhi syarat kedua karena kata PEL hanya terdiri dari satu suku kata sehingga penulisan yang benar adalah mengepel. Huruf p lebur. (tambahan: jika kata yang bersuku kata satu diberi imbuhan me-, pengimbuhan yang benar adalah menge-. Contoh: mengebom, mengecat, mengebor)
Lalu, manakah yang benar: mempengaruhi atau memengaruhi?
Tentunya, jika berdasarkan “biasanya” atau “enak tidaknya”, kita akan menjawab mempengaruhi karena tulisan memengaruhi sungguh terdengar aneh. Namun, marilah terlebih dahulu kita analisis berdasarkan persyaratan di atas.
Kata dasar dari kata berimbuhan tersebut adalah pengaruh. Kata pengaruh diberi imbuhan me- dan -i. Oleh karena itu, berdasarkan persyaratan yang ada, kata pengaruh memenuhi ketiga syarat di atas. Dengan demikian, huruf p pada kata pengaruh ditulis lebur sehingga penulisan yang benar adalah memengaruhi.
Penjelasan ini juga berlaku untuk pilihan mempercayai atau memercayai, memperhatikan atau memerhatikan. Untuk menjawabnya, carilah kata dasar kedua kata berimbuhan tersebut lalu cocokkan dengan ketiga syarat di atas. Jika memenuhi, jawaban yang benar adalah lebur. Jika tidak memenuhi syarat, jawaban yang benar adalah tidak lebur.
Ketentuan penulisan kata berimbuhan yang lebur ini berlaku untuk semua kata yang diawali dengan huruf k, t, s, dan p (me- + KTSP), baik kata serapan, maupun kata asli dari bahasa Indonesia. Tentunya kata berawalan KTSP tersebut harus memenuhi ketiga syarat di atas.
Namun, perlu diingat, ada satu kata yang menjadi pengecualian, yaitu kata punya dan kaji.
Kata punya diawali dengan huruf P, lebih dari satu suku kata, dan diawali dengan pola KV, seharusnya penulisan kata tersebut jika diberi imbuhan me- akan menjadi lebur: memunyai, tetapi hal tersebut tentu saja salah karena penulisan yang benar adalah mempunyai.
Kenapa? Badan bahasa tidak memberikan alasan yang jelas, tetapi salah satu dosen linguistik saya pernah berkata, hal ini terjadi karena kemungkinan zaman dulu kata punya berasal dari empunya sehingga kata tersebut sebenarnya berawalan e bukan p jadi penulisan yang benar tidak lebur.
Lalu, kata kaji mengapa menjadi pengecualian? Dalam KBBI, kata kaji memiliki dua makna: ‘pelajaran’ (agama dan sejenisnya) dan ‘penyelidikan’ (tentang sesuatu). Jika bermakna pelajaran, tulisan kaji bertemu imbuhan me- memang luluh menjadi mengaji, sedangkan konteks kalimatnya bermakna penyelidikan, penulisan yang benar tidak luluh, mengkaji
Sekian penjelasan saya mengenai imbuhan me-. Saya mohon maaf jika ada beberapa penjelasan yang salah.